Pengertian dan Contoh Pasar Uang
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Tentunya kalian sudah tidak asing lagi dengan yang
namanya Bursa / Pasar Uang. Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan pasar
uang? Dan produk apa saja sih yang diperjualbelikan di pasar uang tersebut?Sesuai dengan namanya, pasar uang
adalah keseluruhan permintaan dan penawaran dana-dana atau surat-surat berharga
yang mempunyai jangka waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun dan dapat
disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan.
Pasar Uang bagi suatu Perusahaan atau lembaga-lembaga lainnya Pasar uang
sudah menjadi target untuk kelancaran bisnis dan untuk mengembangkan bisnis. Seperti
halnya dengan kebanyakan pasar lainnya, pasar uang dari segi tinjauan kita
terdiri dari permintaan dan penawaran. Yang dimaksud dengan penawaran uang
disini ialah jumlah uang yang beredar dalam masyarakat, yaitu yang terdiri dari
uang kartal dan uang giral. Sedangkan yang dimaksud dengan permintaan akan
uang, dilain pihak, ialah kebutuhan masyarakat akan uang tunai.
TUJUAN
1. Supaya apa yang kami tulis bisa
berguna untuk menambah pengetahuan mahasiswa atau pihak manapun yang ingin
mengetahui tentang pasar uang.
2. Pembaca diharapkan dapat mengenal
lebih dalam berbagai hal tentang pasar Uang. Pembaca juga dapat mengambil
manfaat berupa penambahan wawasan dan dapat mengembangkan ke dalam diskusi.
3. Untuk
melengkapi tugas mata kuliah Bank dan Kelembagaan Keuangan.
![]() |
Gambar Pasar Uang (pesatnews.com) |
BAB II
PASAR UANG (MONEY
MARKET)
1. Pengertian Pasar Uang
Sesuai
dengan namanya, pasar uang adalah keseluruhan permintaan dan penawaran
dana-dana atau surat-surat berharga yang mempunyai jangka waktu satu tahun atau
kurang dari satu tahun dan dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan.
Pasar uang sering juga disebut pasar kredit jangka pendek.
2. Perbedaan dengan
Pasar Modal
Perbedaan
antara pasar modal dengan pasar uang adalah jangka waktunya. Dalam pasar uang,
diperdagangkan surat berharga berjangka waktu pendek, sedangkan dalam pasar
modal, diperdagangkan surat berharga berjangka waktu panjang.
3. Fungsi Pasar Uang
Kebutuhan
akan adanya pasar uang dilatar belakangi adanya kebutuhan pengusaha untuk
mendapatkan sejumlah dana dalam jangka pendek atau sifatnya harus segera
dipenuhi. Dengan demikian pasar uang memiliki fungsi sebagai berikut:
1. mempermudah masyarakat memperoleh dana-dana jangka pendek
untuk membiayai modal kerja atau keperluan jangka pendek lainnya;
2. memberikan kesempatan masyarakat berpartisipasi dalam
pembangunan dengan membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga
Pasar Uang (SBPU); dan
3. menunjang
program pemerataan pendapatan bagi masyarakat.
4. Macam-macam transaksi yang terdapat di Pasar Uang
1.Pasar Uang antar Bank,
adalah transaksi untuk menyerahkan sejumlah kelebihan dana dari suatu Bank
kepada Bank yang lain, di mana Bank yang menerima dana sedang kalah kliring.
Kalah kliring artinya sebuah Bank yang kekurangan dana untuk membayar kepada
nasabahnya.
2.Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
adalah sejenis surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia selaku Bank
Sentral dan ditujukan untuk dibeli oleh Bank Umum dengan nilai
nominal yang sangat besar.
Tujuan bank Indonesia mengeluarkan SBI untuk mengurangi
peredaran uang di dalam masyarakat.
1. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU),
adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank Umum dan dibeli oleh Bank
Indonesia dengan nilai nominal yang cukup besar.Tujuannya
untuk meningkatkan likuiditas Bank Umum dan menekan laju inflasi. Likuiditas
adalah kemampuan Bank untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.
2. Sertifikat Deposito, adalah
semacam surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank dalam nilai nominal tertentu
sebagai surat atas unjuk.
3. Pasar Valuta Asing,
yaitu tempat seseorang dapat membeli atau menjual sejenis mata uang asing atau
menukar dengan mata uang rupiah. Pasar Valuta Asing sering disebut Bursa Valuta
Asing.
Lembaga yang mengkhususkan kegiatannya dalam pertukaran
uang asing disebut Money Changer.
5. Peserta/Pelaku Pasar Uang
Lembaga-lembaga
yang ikut dalam pasar uang adalah:
1) Bank-bank
2)
Perusahaan-perusahan Umum
3)
Perusahaan Asuransi
4)
Yayasan
5)
Lembaga Keuangan lainnya: Koperasi dan Rumah Gadai
6) Dana Asuransi
Ciri-ciri Pasar Uang :
1.
Menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek.
2.
Mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan pihak yang mempunyai
kelebihan dana dan yang membutuhkan dana.
3. Tidak
terikat pada tempat tertentu seperti halnya pasar modal.
Instrumen Pasar Uang di Indonesia:
Instrumen atau surat-surat berharga yang diperjualbelikan dalam pasar uang
jenisnya cukup bervariasi termasuk surat-surat berharga yang diterbitkan oleh
badan-badan usaha swasta dan negara serta lembaga-lembaga pemerintah.
Instrumen
pasar uang yang ada di Indonesia. Dahlan Siamat (2001:208):
1. Sertfikat Bank Indonesia (SBI)
Instrumen utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau bank sentral atas
unjuk dengan jumlah tertentu yang akan dibayarkan kepada pemegang pada tanggal
yang telah ditetapkan. Instrumen ini berjangka waktu jaruh tempo satu tahun atau
kurang.
2. Surat
Berharga Pasar Uang (SBPU)
Surat - surat berharga berjangka pendek yang dapat diperjualbelikan secara
diskonto dengan Bank Indonesia atau lembaga diskonto yang ditunjuk oleh BI.
3. Sertifikat
Deposito
Instrumen keuangan yang diterbitkan oleh suatu bank atas unjuk dan
dinyatakan dalam suatu jumlah, jangka waktu dan tingkat bunga tertentu.
Sertifikat Deposito adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat
diperdagangkan. Ciri pokok yang membedakaimya dengan deposito berjangka
terletak pada sifat yang dapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan sebelum
jangka waktu jatuli temponya melalui lembaga - lembaga keuangan lainnya.
4. Commerecial
Paper
Promes yang tidak disertai dengan jaminan yang diterbitkan oleh perusahaan
untuk memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada investor dalam pasar
uang.
5. Call
Money
Kegiatan pinjam meminjam dana antara satu bank dengan bank lainnya untuk
jangka waktu pendek.
6. Repurchase
Agreement
Transaksijual odi surat-surat berharga disertai dengan perjanjian bahwa
penjual akan membeli kcmbali surat-surat berharga yang dijual tersebut pada
tanggal dan dengan harga yang telah ditetapkan lebih dahulu
7. Banker's
Acceptence
Suatu instrumen pasar uang yang digunakan untuk memberikan kredit pada
eksportir atau importir untuk membayar sejumlah barang atau untuk membeli
valuta asing.
Indikator Pasar Uang
Indikator pasar uaing sangat diperlukan untuk mengukur atau paling tidak
mengamati perkembangan pasar uang, Indikator pasar uang meliputi:
1. Suku Bunga Antar Bank (Rp)
Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam hal pinjam
meminjam danadalam bentuk rupiah.
2. Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (Rp)
Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam
bentuk rupiah.
3. Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (US$)
3. Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (US$)
Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam hal pinjam meminjam
danadalam bentuk US $.
4. Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (US$)
Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam
dalam bentuk US $.
5. J1BOR (Jakarta Interbank Offered)
5. J1BOR (Jakarta Interbank Offered)
Suku bunga yang ditawarkan untuk transaksi pinjam
meminjam antar bank.
6. Suku bunga deposito Rupiah (%/Th)
6. Suku bunga deposito Rupiah (%/Th)
Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan uangnya dalam
bentuk Rupiah
7. Suku bunga deposito US$ (%/Th)
Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan uangnya dalam
bentuk US $.
8. Nilai Tukar Rupiah (Kurs)
harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya atau nilai dari suatu mata
uang terhadap mata uang lainnya
9. Suku bunga kredit
Tingkat bunga kredit yang dikenakan bank atau lembaga keuangan lainnya
kepada para kreditor
10. Inflasi
Kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan
terus menerus suatu waktu tertentu
11. Indeks Harga Konsumen (IHK)
Angka indeks yang menunjukkan tingkat harga barang dan jasa yang harus
dibeli konsumen dalam suatu periode tertentu.
12. Sertifikat Bank Indonesi (SBI)
Instrumen investasijangka pendek yang bebas resiko
Jenis-jenis pasar keuangan
Pasar keuangan dapat dibagi kedalam beberapa sub jenis seperti :
lPasar modal yang terdiri
dari pasar primer
dan pasar
sekunder yang terbagi lagi menjadi :
mpasar saham, yang
merupakan sarana pembiayaan melalui penerbitan saham, dan merupakan
sarana perdagangan saham.
mPasar
obligasi, yang merupakan sarana pembiayaan melalui penerbitan obligasi dan merupakan
sarana perdagangan obligasi.
lPasar keuangan, yang merupakan sarana pembiayaan
utang jangka pendek dan investasi.
mPasar berjangka, yang merupakan sarana yang
menyediakan stadarisasi kontrak berjangkabagi
perdagangan suatu produk pada suatu tanggal dimasa mendatang .
lPasar asuransi, yang
memfasilitasi redistribusi dari berbagai risiko.
Manfaat pasar keuangan
Tanpa adanya pasar keuangan ini maka peminjam uang (kreditur) akan
mengalami kesulitan dalam menemukan debitur yang bersedia untuk memberikan
pinjaman kepadanya. Pengantara seperti bankmembantu
dalam melakukan proses ini, dimana bank menerima deposito dari nasabahnya yang
memiliki uang untuk ditabung dan kemudian bank dapat meminjamkan uang ini
kepada orang yang berniat untuk meminjam uang. Bank biasanya memberikan
pinjaman uang dalam bentuk kredit dan kredit pemilikan rumah.
Ilustrasi pada tabel dibawah ini dapat menjelaskan
hubungan antara pasar keuangan dan peminjam serta pemberi pinjaman :
Hubungan
antara peminjam dan pemberi pinjaman | |||
Pemberi pinjaman | Perantara Keuangan | Pasar keuangan | Peminjam |
Individu Perusahaan | Antarbank Bursa efek Pasar uang Pasar obligasi Valuta asing | Individu Perusahaan Pemerintah pusat Pemerinmtah daerah Perusahaan publik |
Pemberi pinjaman
Individutidak
pernah menganggap dirinya sebagai pemberi pinjaman namun mereka meminjamkan
sejumlah uang kepada pihak lainnya dalam berbagai cara seperti misalnya:
lMenjadi peserta
program dana pensiun;
lMembayar premi asuransi ;
lInvestasi dalam obligasi pemerintah;
atau
linvestasi dalam sahamperusahaan.
Perusahaancenderung menjadi peminjam untuk permodalannya. Apabila perusahaan
mengalami kelebihan dana tunai yang tidak digunakan dalam jangka waktu pendek
maka mereka meminjamkan uang tersebut melalui pasar pinjaman jangka pendek yang
disebut pasar uang.
Amat sedikit perusahaan yang memilki struktur arus kas yang kuat, dan perusahaan
seperti inilah yang cenderung menjadi pemberi pijmanan dibanding meminjam uang.
Peminjam
Individumeminjam
uang melalui kredit bank untuk kebutuhan jangka pendek maupun panjang guna
pembiayaan pembelian rumah.
Perusahaanmeminjam
uang untuk membantu kebutuhan jangka pendek maupun panjang guna perputaran
dananya maupun untuk pengembangan bisnis.
Pemerintahseringkali
menghadapi suatu masalah dimana pengeluaran mereka lebih besar daripada pemasukan
pajaknya maka guna menutupi kekurangan ini dibutuhkan pinjaman. Pemerintah juga
melakukan peminjaman bagi keperluan badan usaha milik negara, pemerintah daerah, otoritas setempat
dan sektor publik lainnya. Peminjaman ini dilakukan dengan cara menerbitkan obligasi pemerintah.
Pemerintah daerahdapat
meminjam atas nama daerahnya sebagaimana halnya dengan penerimaan pinjaman dari
pemerintah pusat.
Badan usaha milik negaradan perusahaan publikbiasanya
termasuk industri nasional dal layanan publik seperti perusahaan kereta apipos, perusahaan listrik negara, air minum dan perusahaan penyedia layanan
publik lainnya.
Pasar Uangmenurut
Pandji Anoraga dan Piji Pakarti (2001:19) mempunyai ciri : jangka waktu dana
yang pendek, tidak terikat pada tempat tertentu, pada umumnya supply dan demand
bertemu secara langsung dan tidak perlu guarantor underwriter . Pasar
uang dan pasar modalsebetulnya merupakan sarana investasi dan moblisasi dana.
Pasar uangmempunyai fungsi yaitu sebagai sarana
alternatif bagi lembaga-lembaga keuangan, perusahaan non keuangan dan peserta -
peserta lainnya baik dalam memenuhi kebutuhan dana jangka pendek maupun dalam
rangka memijamkan dana atas kelebihan likuiditasnya. Pasar uang
juga berfungsi sebagai sarana pengendali moneter dalam melaksanakan operasi
pasar terbuka. SBI (Serrifikat Bank Indonesia) sebagai instrumen dalam
melakukan operasi pasar terbuka digunakan untuk kontraksi moneter.
Lembaga-lembaga yang aktif di pasar uang adalah bank komersial, bank
dagang, penyalur uang, dan bank sentral pemerintah.Pandji Anorga dan Piji
Pakarti
TINJAUAN UMUM PASAR KEUANGAN
INTERNASIONAL
Bisnis internasional dipermudah oleh pasar keuangan internasional yang
menyebabkan perdagangan valas dan aliran modal berjalan lancar antarnegara. Bab
ini akan menguraikan dampak ketidaksempurnaan pasar, berbagai pasar keuangan
internasional dan peranannya dalam memperlancar bisnis internasional. Transaksi
yang berasal dari bisnis internasional menyebabkan uang mengalir dari satu
negara ke negara lain.
Dampak
Ketidaksempurnaan Pasar
Di
kebanyakan pasar keuangan domestik, kebutuhan akan dana pinjaman dan pembiayaan
disediakan oleh kreditor atau investor dalam negara yang sama. Pada
suatu titik ekstrem di mana transaksi internasional sama sekali dilarang,
kreditor dan investor akan dipaksa untuk menyalurkan dananya di dalam negeri.
Pada titik ekstrem yang lain, keberadaan pasar sempurna
tanpa hambatan (termasuk tiadanya biaya transaksi atau pajak) di pasar keuangan
dan pasar kekayaan riil (properti) akan menyebabkan kreditor dan investor
melakukan transaksi dalam suatu pasar tunggal dan terintegrasi. Dalam kondisi
ekstrem semacam Ini, pasar keuangan akan berintegrasi secara internasional
sampai suatu tingkat di mana tidak ada satu peluang pasar yang hanya khusus ada
di suatu negara. Adanya pasar kekayaan riil yang terintegrasi sempurna akan
menyebabkan siklus ekonomi di semua negara akan bergerak dalam arah yang sama.
Fakta menunjukkan bahwa konfigurasi dari pasar keuangan
internasional berada di antara kedua titik ekstrem semacam itu. Beberapa
rintangan menghambat pasar kekayaan riil dan finansial untuk menjadi terintegrasi
secara penuh, seperti perbedaan pajak, bea masuk, kuota, ketidakleluasaan
tenaga kerja untuk berpindah, perbedaan budaya, perbedaan laporan keuangan, dan
biaya mentransfer informasi yang substansial antar negara. Meskipun demikian,
rintangan-rintangan ini dapat pula menciptakan peluang yang unik bagi pasar
tertentu sehingga menarik kreditor dan investor internasional. Sebagai contoh,
rintangan seperti bea masuk, kuota, dan ketidakbebasan tenaga kerja untuk
berpindah dapat mengakibatkan kondisi ekonomi suatu negara menjadi demikian
berbeda dengan negara lain. Investor dan kreditor mungkin saja melakukan bisnis
di negara tersebut untuk memanfaatkan kondisi unik tapi menguntungkan dari
negara tersebut.
Motif Melakukan
Investasi Internasional
Dengan
konfigurasi pasar keuangan yang tidak sempurna, sekarang mari kita simak
beberapa motif umum bagi investor dan kreditor untuk memasuki pasar keuangan
internasional. Motif ini terbukti telah mendorong internasionalisasi pasar
keuangan.
Motif Investor
Melakukan Investasi di Pasar Internasional
investor
biasanya mempunyai satu atau lebih motif-motif di bawah ini dalam melakukan
investasi di pasar internasional :
1. Kondisi perekonomian: Perusahaan-perusahaan di negara
tertentu biasanya mengharapkan kinerja lebih menguntungkan dengan beroperasi di
negara lain. Misalnya, dilonggarkannya hambatan-hambatan di negara-negara Eropa
pada akhir dasawarsa 1980-an terbukti menciptakan kondisi perekonomian yang
menguntungkan bagi Jerman Barat, karena konsumen di Jerman Timur diperbolehkan
membeli lebih banyak produk dari Jerman Barat. Kondisi semacam itu menarik
minat investor asing dan kreditor untuk membeli surat berharga di Jerman Barat.
2. Harapan terhadap kurs valas: Kebanyakan investor membeli
surat-surat berharga dalam mata uang yang nilainya diharapkan mengalami
apresiasi terhadap mata uang negara si investor. Dari
perspektif investor asing, kinerja investasi semacam itu amat tergantung dari
pergerakan nilai mata uang.
3. Diversifikasi internasional: Investor besar kemungkinan
memperoleh manfaat dari diversifikasi kekayaan portofolionya secara
internasional. Bukti empiris menunjukkan bahwa pengurangan resiko dalam jumlah
yang substansial dapat terjadi akibat diversifikasi internasional. Manfaat
berupa pengurangan resiko dapat dijelaskan dengan perbedaan kondisi ekonomi
antar negara, sehingga seluruh portofolio seorang investor tidak hanya
semata-mata tergantung pada kondisi perekonomian suatu negara. Selain itu,
akses terhadap pasar luar negeri juga memungkinkan investor untuk menanam modal
pada lebih banyak kelompok industri yang mungkin tidak tersedia banyak di dalam
negeri. Ini
sering dialami oleh investor yang tinggal di negara yang
perusahaan-perusahaannya relatif terkonsentrasi pada sejumlah kecil industri
saja.
Motif Kreditor
Menyediakan Kredit di Pasar Internasional
Kreditor biasanya mempunyai satu atau lebih motif-motif di bawah ini dalam
menyalurkan kredit di pasar internasional:
1. Tingginya suku bunga internasional: Banyak negara
mengalami kekurangan dana yang dapat dipinjamkan, yang pada gilirannya
menyebabkan suku bunga domestik relatif tinggi. Kondisi semacam ini akan
mendorong kreditor asing untuk berupaya memanfaatkannya dengan menawarkan modal
ke pasar negara tersebut. Suku bunga domestik yang tinggi sering mencerminkan
tingginya harapan inflasi di negara tersebut. Karena inflasi dapat
mengakibatkan depresiasi mata uang lokal terhadap mata uang lain, tingginya
suku bunga di negara tersebut mungkin saja ditutup dengan melemahnya mata uang
lokal selama periode tertentu. Kendati hubungan antara inflasi yang diharapkan
dan pergerakan mata uang domestik tidak selalu tepat (karena tentu ada faktor
lain yang mempengaruhi pergerakan nilai mata uang), para kreditor yakin bahwa
keuntungan suku bunga di suatu negara tidak akan hilang akibat depresiasi mata
uang lokal selama periode tertentu.
2. Harapan terhadap kurs valas: Kreditor biasanya
mempertimbangkan untuk mensuplai modal kepada negara-negara yang mata uangnya
diharapkan mengalami apresiasi terhadap mata uang negara si kreditor. Apa pun
bentuk transaksi yang dilakukan berupa obligasi atau pinjaman internasional,
kreditor akan untung bila nilai mata uang yang mendenominasi transaksinya
menguat dibanding mata uang negara si kreditor.
3. Diversifikasi internasional: Para kreditor dapat
memperoleh keuntungan dari diversifikasi internasional, yang mengurangi
kemungkinan bangkrutnya peminjam pada saat yang bersamaan. Efektifitas dari
strategi semacam ini tergantung dari korelasi kegiatan ekonomi antar negara.
Diversifikasi antar negara akan kurang efektif bila negara yang bersangkutan
cenderung mengalami siklus bisnis yang kurang lebih sama.
Motif Berburu Dana di
Pasar Internasional
Sama
seperti investor dan kreditor yang mempertimbangkan pasar keuangan
internasional dalam mengalokasikan dananya, perusahaan dan pemerintah juga
mempertimbangkan pasar keuangan Internasional sebagai salah satu sumber
dananya.
Peminjam
biasanya mempunyai satu atau lebih beberapa motif berikut ini ketika meminjam
dari pasar internasional:
1. Suku bunga rendah: Beberapa negara mengalami kelebihan
suplai dana dibanding permintaannya sehingga suku bunga relatif rendah.
Rendahnya suku bunga di pasar internasional akan menarik para peminjam untuk
berupaya meminjam dana dari para kreditor di negara tersebut. Namun,
suatu negara dengan suku bung? relatif rendah sering mengalami laju inflasi
yang rendah pula. Karena perbedaan inflasi semacam ini dapat menimbulkan
dorongan ke atas terhadap nilai mata uang asing, setiap manfaat bagi peminjam
dalam bentuk suku bunga yang rendah dapat dihilangkan dengan menguatnya suatu
mata uang. Nilai mata uang asing yang dipinjam ketika dikonversi ke dalam mata
uang lokal akan menjadi lebih rendah nilainya dibanding ketika digunakan untuk
membeli kembali mata uang asing tersebut untuk membayar pinjaman. Kendati
demikian, dalam praktik hubungan antara perbedaan inflasi yang diharapkan dan
pergeseran mata uang tidak selamanya sesuai dengan “teori”. Akibatnya, banyak
peminjam memilih meminjam dari pasar yang suku bunganya rendah karena mereka
tidak mengharapkan pergerakan mata uang akan menuju arah yang tidak
menguntungkan.
2. Harapan kurs valas: Peminjam, yang mengharapkan suatu
kurs mata uang asing akan mengalami depresiasi, kebanyakan mempertimbangkan
untuk meminjam valuta asing tersebut dan mengkonversinya ke dalam mata uang
lokal. Tentunya para peminjam tersebut juga mengharapkan kurs valas ketika
dikonversi ke dalam mata uang lokal melebihi kurs ketika membeli kembali valas
tersebut untuk membayar pinjaman.
BAB
III
KESIMPULAN
Dari penjelasan di depan tentang tinjauan umum pasar keuangan internasional
dapat disimpulkan bahwa bisnis internasional dipermudah oleh pasar keuangan
internasional yang menyebabkan perdagangan valas dan aliran modal berjalan
lancar antar negara.
Menurut kelompok kami, di jaman ini transaksi yang berasal
dari bisnis internasional menyebabkan uang mengalir dari satu negara ke negara
lain.
Tanpa adanya pasar keuangan ini maka peminjam uang (kreditur) akan
mengalami kesulitan dalam menemukan debitur yang bersedia untuk memberikan
pinjaman kepadanya. Pengantara seperti bankmembantu
dalam melakukan proses ini, dimana bank menerima deposito dari nasabahnya yang
memiliki uang untuk ditabung dan kemudian bank dapat meminjamkan uang ini
kepada orang yang berniat untuk meminjam uang. Bank biasanya memberikan
pinjaman uang dalam bentuk kredit dan kredit pemilikan rumah.
Contoh Pasar Uang adalah :
1. SBI
CONTOH PASAR UANG
1. SBI
2. SBPU
3. Sertifikat Deposito